-->

Soal dan Kunci Jawaban Guru Belajar Seri Literasi dan Numerasi bagian 3

 

Lazim di masyarakat bahwa aktivitas belajar bagi murid-murid usia dini harus diterapkan secara formal dengan instruksi yang terstruktur dan terprogram. Ketika di pendidikan murid usia dini maupun taman murid hanya melakukan aktivitas dengan bermain maka dipandang bahwa mereka tidak belajar, mereka tidak berliterasi. Apa bapak ibu tanggal ini?


Jawaban dan Penjelasan

Dunia murid usia dini (0-6 tahun atau 0-8 tahun) adalah dunia bermain. Cara belajar murid usia dini adalah dengan dan melalui bermain. Apa yang terbayang di benak kita dengan sebutan dan konsep aktivitas belajar? Belajar sebagai kegiatan seorang siswa yang harus duduk manis di bangku, meletakkan tangannya di atas meja, harus menghadap lurus ke arah papan tulis, memegang buku teks pelajaran, diam seribu bahasa untuk benar-benar mendengarkan apa yang disampaikan oleh bapak ibu guru di depan kelas. Padahal sebenarnya aktivitas murid adalah aktivitas bermain. Bermain tidak dapat dipisahkan dari dunia murid-murid. adalah kebutuhan murid-murid secara alami Bermain. Tanpa diminta, diperintahkan tanpa dipaksa, murid-murid pasti sangat suka bermain.

Literasi seharusnya memang berupa berbagai aktivitas yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi murid-murid. Literasi dapat ditumbuh kembangkan dan dibudayakan melalui kegiatan bermain. Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan bermain. murid-murid dapat mengembangkan berbagai aspek yang diperlukan untuk persiapan masa depan mereka. Bermain dapat membantu perkembangan tubuh secara fisik, perkembangan emosional, sosial dan moral selain perkembangan kognitifnya. Dengan bermain, murid-murid tidak sekedar tumbuh dan berkembang literasi baca, tulis dan berhitungnya, bahkan kemampuan-kemampuan literasi yang lainnya. 

Melalui bermain, murid usia dini dapat memperoleh pengalaman pra-keaksaraan yang sangat kaya. Proses pengembangan bahasa murid-murid dimulai dari bahasa lisan (bahasa lisan) yang mereka lihat dan simak dalam keseharian. Mulai dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga hingga orang-orang yang berada di sekitar dan di sekolah dasar. Di dalam keluarga dapat dilakukan secara alami kegiatan yang penuh literasi dan diciptakan lingkungan literasi. Semuanya dilakukan dalam bentuk aktivitas bermain. Mulai bermain tebak-tebakan kata, mendengarkan cerita dan ikut terlibat dalam kegiatan yang bercerita, menggambar dan mengungkapkan gambar diiringi dengan memaknai gambar dengan mendengar komentar dari murid, memanfaatkan kertas dan semacamnya dengan beragam alat tulis sederhana untuk melakukan kegiatan mencorat-coret, 

Lingkungan literasi dalam suasana yang menyenangkan dan mengasyikkan ini akan menjadi fondasi penting agar murid tumbuh minatnya, bersemangat dalam membaca menulis dan berkembang kegemaran dan budaya bacanya. murid-murid harus dijauhkan dari aktivitas belajar yang dipaksakan dan dipaksakan. Dimana murid-murid cenderung digegas untuk bisa calistung misalnya dengan pengalaman pra-membaca yang menyenangkan. Tampak di PAUD dan TK terdapat praktik-praktik belajar yang kurang memperdulikan kebutuhan murid untuk bermain dan pendekatan melalui bermain. Aktivitas membaca, menulis dan berhitung pun terkesan dipaksakan tanpa memperhatikan, apakah mereka suka atau tidak suka, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Di dalam ruang-ruang kelas SD, 

Bagi siswa-siswi SMP dan SMA, belajar di sekolah sering terjadi waktu yang mereka miliki untuk mengembangkan literasi dengan berbagai aktivitas yang menyenangkan dan sesuai dengan hasrat, hobi dan bakat mereka. Sesungguhnya para siswa dapat mengembangkan literasinya melalui berbagai kegiatan yang sangat variatif. Dari kegiatan berpuisi, bicara, praktik dengan topik-topik yang menarik perhatian remaja, bedah buku, membaca buku, bergantian dan saling membaca buku, membuat dan mengisi majalah dinding, blog, dan situs web, hingga cerpen, novel, esai populer dan menulis buku . Yang terpenting adalah bagaimana aktivitas literasi menjadi yang mampu mewadahi mereka untuk mengaktualisasikan diri, menyenangkan dan mengekspresikan gagasan positif, kreatif, dan inovatif remaja.



0 Response to "Soal dan Kunci Jawaban Guru Belajar Seri Literasi dan Numerasi bagian 3"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Tengah Artikel 3

Iklan Bawah Artikel